Posts

King

Image
Liburan sekolah baru saja usai. Persoalan klasik tentang anak-anak Indonesia yang kesulitan menemukan bangku sekolah kembali muncul. Tapi ada yang bisa sedikit dicatat dari liburan kemarin ini, yaitu munculnya banyak film anak-anak Indonesia. Di tengah serbuan film horor dan komedi nakal, munculnya film anak-anak seperti Garuda di Dadaku dan King pantas diapresiasi. Di antara film Indonesia yang sedang beredar di bioskop, yaitu Maling Kuburans, Ketika Cinta Bertasbih, Garuda di Dadaku, dan King, aku memutuskan menonton yang terakhir. Alasan pertama adalah orisinalitas ide film. Aku melihat bahwa pengangkatan tema bulutangkis sebagai main core isi film lumayan brilyan. Sebagai salah satu parfum bangsa Indonesia di arena olahraga internasional, sudah layak dan sepantasnya bulu tangkis dijadikan kebanggan bersama. Film King melakukan itu. Ari Sihasale, sebagai produser dan sutradara, terlihat jelas dalam membawa arah film. Dari gambar-gambar indah di dataran tinggi Tengger, anak-anak yan...

Perempuan

Image
Banyak pertanyaan yang berkecamuk di pikiranku, perempuanku Tentang kota ini, juga orang-orang di dalamnya Tapi dalam beberapa waktu belakangan ini Semuanya adalah tentangmu Terus bertanya-tanya Apakah kau mirip ibumu Atau justru aku? Atau percampuran ibumu dan aku? Juga sedikit berkhayal Bahwa aku akan mengajarimu Sedikit tentang bumi pertiwi Tentang orang-orang sederhana yang akan kau temui Nanti aku yang akan membetulkan kuncir merahmu Sambil memberikan susu hangat Di malam dingin-dingin itu Atau kalau sedikit sudah besar Akan aku ajarimu renang gaya katak Karena kamu suka melihat katak, bukan? Terkadang timbul cemas Apakah aku mampu menjadi yang seharusnya aku kepadamu Seperti matahari kepada bumi Yang membuatnya hangat Seperti hujan kepada padi Yang membuatnya lepas dahaga Seperti takdir kepada kota ini Yang membuatnya tetap berdegup Lalu, adakah juga kau sudah bisa berpikir Mengapa kau ada dari tiada? Apakah hanya karena dari perjumpaan lingga dan yoni? Atau alam semesta yang me...

Tol

Image
Apa yang membedakan Jakarta dengan daerah lain di Indonesia? Padatnya permukiman penduduk? Polusi udaranya yang menyesakkan dada? Itu semua bisa jadi benar adanya. Tapi ada fenomena yang sedang mengubah wajah kota ini menjadi sebuah kota yang sama sekali berbeda dengan sebelumnya. Coba perhatikan bagaimana Jakarta menyelesaikan salah satu masalah yang terberat dihadapi kota ini: kemacetan lalu lintas. Penyelesaiannya adalah pembuatan jalan bebas hambatan atau kita kenal dengan jalan tol. Mungkin masalah semantik dengan istilah “jalan bebas hambatan” bisa diperdebatkan karena jalan tersebut sebetulnya tidak benar-benar bebas hambatan. Tapi ada hal yang penting di sini untuk melihat sebuah proses Jakarta tidak akan lagi bisa menjadi kota untuk dihuni, namun berubah menjadi sekadar “jalan bebas hambatan”, seperti yang dialami Los Angeles. Termotivasi pikiran tersebut, saya menulis di koran berbahasa Inggris, The Jakarta Globe, tentang kondisi Jakarta yang lama-kelamaan menjadi kota penuh ...

20

Image
Apa yang bisa dilakukan di sebuah rumah berukuran 20 m persegi? Tidak banyak. Paling menonton televisi atau membaca. Kalau sedang mati gaya, apalagi hidup hanya berdua istri, yang ada lu lagi lu lagi. Satu-satunya yang bisa membunuh kebosanan adalah pergi keluar rumah dan bercocok tanam di halaman. Di halaman rumah kebetulan sudah ada pohon rambutan yang kalau berbuah manis sekali dan pohon melinjo. Kebetulan istriku mendapat tanaman buah 5 batang. Halaman rumah yang terbatas itu akhirnya penuh dengan tambahan pohon rambutan (lagi), klengkeng, jambu (2 batang), dan duh, satu lagi kok sampai lupa ya? Belum selesai. Ibu mertuaku tiba-tiba menyuruh kami memindahkan pohon jeruk dari rumahnya ke halaman rumah kami. Lalu, bapakku tiba-tiba membawa pohon mangganya untuk ditanam. Walah. Halaman seuprit tapi isinya tanaman buah melulu. Sepertinya mereka akan mengalami kompetisi yang berat untuk mendapat sinar matahari yang cukup. Hidup mereka akan keras. Tapi tidak apa. Yang bertahan pasti akan...

Ubud

Image
foto yang aku ambil di depan rumah kosku di Ubud Pernah tingal di Ubud selama beberapa waktu, lalu kembali ke Jakarta, adalah seperti melompati dua ruang waktu yang berbeda. Yang satu membuat dada berdegup cepat, satunya lagi menenangkan pikiran. Iseng-iseng membuka file foto-foto lama, dan menemukan beberapa foto yang aku buat selama tinggal di Ubud. Beberapa foto pemandangan alam, beberapa foto kawan-kawan lama. Semuanya membawaku kembali ke kota kecil itu. Tapi cukuplah untuk kata-kata melankolis. Segala wangi tanah dan ingatan tentang Ubud cukup di kepalaku saja. Mari kita berwisata di kota kecil itu menemani alam pikiranku yang berkelana ke sana. Bila Anda dari Denpasar, terus ke utara, setelah Sayan Anda akan menemui pertigaan Ubud. Segera belok kanan untuk mencapai pusat kota Ubud. Sampai ke puri Ubud, segera masuki pasar di depannya. Banyak hal remeh temeh khas Bali di situ. Tidak seramai Pasar Sukowati memang, sehingga terasa lebih intim. Puri Ubud mengadakan pertunjukan tari...

Rumah

Image
Rumah rancangan Geoffrey Bawa. Foto oleh Adrian Snell Rumah, betapa pun kecil dan sederhananya, selalu menjadi istana bagi yang mendiami. Idealisme itu yang kami, aku dan istri, usung ketika memutuskan menikah dan berpikir rumah seperti apa yang akan kami tempati. Kami tidak ingin memiliki rumah dengan kamar-kamar yang besar dan megah namun kering di dalamnya. Kalau diizinkan oleh Sang Empunya Hidup, kami ingin memiliki rumah sederhana yang angin bebas mengalir masuk dan keluar sehingga yang mendiami merasa sejuk. Kira-kira 6 bulan sebelum menikah sebenarnya kami sudah memulai untuk berburu rumah. Beberapa perumahan sempat kami datangi. Ternyata kami harus berpikir ulang. Membeli rumah di perumahan memang akan memudahkan mendapat kredit, tapi rumah yang dijual tidak ada yang sesuai dengan gaya kami. Terlalu membosankan dan bentuknya itu-itu saja. Garing (dan juga mahal hehe). Kami pun beralih pikiran untuk membeli tanah saja. Dengan membeli tanah, kami bisa membangun rumah dari nol ses...

Sri

Image
"Sri" yang selalu pulang kalau habis beli terasi Lagu daerah semakin ngepop. Maksudnya, bukan jamannya lagi lagu-lagu yang dinyanyikan dengan bahasa daerah dimainkan dengan gending, kecapi, kulintang, dan semacamnya. Organ tunggal menggantikan semuanya. Tema-tema yang diusung juga semakin penuh dengan nuansa "kekinian". Up to date . Coba bandingan dua lagu berbahasa Jawa di bawah ini. (Maaf memilih lagu berbahasa Jawa. Bukan Jawanisasi, tapi itu satu-satunya bahasa daerah yang saya lumayan mengerti). Yen Ing Tawang Ana Lintang (ciptaan Andjar Any) Yen ing tawang ana lintang, cah ayu aku ngenteni tekamu marang mega ing angkasa, ingsun takokke pawartamu Janji-janji aku eling, cah ayu sumedhot rasane ati lintang-lintang ngiwi-iwi, nimas tresnaku sundhul wiyatiDhek semana janjiku disekseni mega kartika kairing rasa tresna asih ...

Kasela

Image
Prabham Kasela.. Beberapa orang bangga akan tanah kelahirannya. Beberapa yang lain ingin menutup rapat-rapat asal-usulnya. Dalam perang antar ras atau suku, sebisa mungkin orang menghindar untuk memperlihatkan sukunya. Namun dalam pemilu, untuk menarik masa dari suatu ras, orang akan sebisa mungkin menunjukkan betapa dekatnya ia dengan ras tersebut. Ian Kasela adalah seseorang yang (mungkin) bangga atas latar belakangnya sebagai anak daerah dari Kalimantan Selatan sampai ia rela menambahkan nama panggungnya dengan singkatan Kalimantan Selatan: Kasela. Apa yang membuat orang begitu bangga akan tanah kelahirannya? Apakah hanya sekedar rasa keterikatan dengan masa lalu? Atau ada sesuatu yang harus ditonjolkan? Juga sebaliknya, apa yang membuat orang akan menyembunyikan rapat-rapat masa lalunya? Keburukan persepsi atas daerahnya kah? Kebetulan istriku terlahir di Indramayu. Bagi banyak orang, persepsi Indramayu buruk den...

Jurnal

Image
Meskipun menulis bagiku adalah salah satu cara pelepasan kepenatan selain memotret , memulainya adalah perjuangan tersendiri. Selain urusan pekerjaan yang terus memburu, urusan menikah adalah salah satu yang menghalangiku membarui blog ini. Kalau sudah terlalu lama tidak menulis seperti saat ini, cara yang termudah adalah membuat tulisan dengan cara jurnal. Paling tidak, ada sistem yang bisa dipakai. Daripada menuangkan seluruh pikiran yang berkecamuk tapi hasilnya tak karuan, lebih baik menulis berdasarkan urutan meskipun hasilnya pasti tak istimewa. Ayo dimulai. Di tengah suasana tidak menentu karena bapak (ayah istriku) sakit keras, pernikahan ini akhirnya terlaksana. Sempat terpikir hanya akan dilangsungkan pemberkatan di gereja, tanpa resepsi. Tapi dengan pertimbangan banyak hal, resepsi pun diadakan. Tidak besar-besaran. Tapi cukup membuat bahagia karena bisa mengucap syukur bersama kerabat terkasih. Ada blessing in disguise . Karena bolak-balik ke rumah sakit mengurus bapak yan...

Oendangan

Image
Kalaoe tiada halangan jang berarti, kalaoe selesma tiada menjerang warga Batavia seperti taoen laloe, toean dan njonja teman daripada sahaja dioendang oentoek tiba di pesta berkahwinnja saja dengan saja poenja perempoean poedjaan. Mohon djangan dibajangkan pesta seperti toean dan njonja biasa berdansa di gedoeng Harmonie di depan cantoor Governoor sebela oetara Lapangan Gambir. Tapi bila toean dan njonja sekedar maoe mengibing, ada kerontjong dan gambang djoegalah. Diberkatinja sahaja, anak toekang bikin gigi palsoe dengan Soesi Loesiani, anak goeroe di sekolah rakhajat dari Kampoeng Kranggan dilakoekan di boelan djoeli tanggal 5 poekoel 10 pagi di Indische Christelijke Kerk deket pondok jang gede bener, poenya Toean Tanah Lendeert dan njainja Inten. Administratie berkahwinnja sahaja djoega dilakoeken disitoe. Pesta berkahwin diadakan tiada jaoeh dari sitoe poekoel 7 malam. Djaoehnja dari kampoeng poenya orang aseli jang soenggoeh berdjoeta pohon ramboetannja, kira-kira h...

Peranakan

Image
Apa yang mempersamakan bakpia, nasi campur, dan lumpia? Banyak hal, namun kalau dilihat dari asal-usul kebudayaan tempat ketiga makanan itu berkembang, kebudayaan Tionghoa peranakan adalah yang mempersamakannya. Istilah "peranakan" sendiri muncul ketika gelombang migrasi terakhir kaum Tionghoa terus berdatangan ke Nusantara dari Tiongkok daratan di awal abad 20. Untuk membedakan Tionghoa totok yang baru tiba dengan Tionghoa generasi kedua atau ketiga, timbulah istilah "peranakan" untuk para generasi kedua-ketiga tersebut. Perlu diketahui, ada tiga gelombang besar suku Tionghoa datang ke bumi pertiwi. Yang pertama terjadi pada sekitar abad 15 (Laksamana Cheng Ho datang ke Indonesia juga pada masa itu). Yang kedua adalah ketika terjadi masa perang opium di daratan Tiongkok pada awal 1800-an. Yang terakhir pada awal abad 20. Selain itu, Tionghoa peranakan biasanya memiliki darah campuran dengan penduduk setempat. Hal ini terjadi karena imigrasi gelombang pertama, keban...

Angky

Image
Apa perasaan orang tua Dian yang terkenal itu memiliki anak yang cantik? Bangga mungkin karena banyak yang memuja? Atau justru takut karena banyak yang mengincar? Sejak adikku memelihara kucing betina, aku mungkin bisa, paling tidak ikut merasakan, bagaimana takutnya (dan segala kekhawatirannya) para orang tua yang memiliki anak gadis yang cantik. Ya, si Angky, kucing betina lokal peliharaan adikku, ternyata lumayan ngetop di antara sesama kucing jantan di kampungku . Sejak ditemukan dalam keadaan lusuh oleh bapakku di stasiun Jatinegara, lalu diberi nama oleh adikku yang satunya lagi Angky Jeremi (menurutnya Angky Jeremi adalah"ditemukan di angkringan Jatinegara"), lalu dirawat dan dimandikan oleh ibuku, Angky berubah menjadi kucing yang bersih dan terawat. Namun gara-gara itu, setiap hari tugas kami di rumah adalah mengusir kucing-kucing jantan yang rupanya sedang mengincar untuk mengawini Angky. Tidak jarang ketika aku memasuki kamarku, aku mendapati kucing jantan yang...

Bedugul

Image
Lumayan terkejut mendapat email dari Air Asia bahwa saya juara kedua kontes foto Air Asia untuk bulan September . Secara pribadi memang saya menyukai foto yang saya buat ini. Namun seumur-umur belum pernah saya menang kontes-kontesan. Dari lomba kelereng atau deklamasi tingkat RT hingga kontes abang-none atau raja ratu sejagat, semuanya cuma ada di awang-awang. Sedikit cerita tentang proses foto ini. Saat saya tinggal di Bali tahun lalu, Steve mengajak saya ke danau Bratan di kawasan Bedugul, Bali. Menggunakan sepeda motor masing-masing, kami berdua beriringan menuju kawasan Bali bagian utara tersebut. Sepanjang jalan hujan turun, namun berhenti ketika kami mencapai Bedugul. Pura di tengah danau selalu menawarkan sesuatu yang baru buat saya. Sudah beberapa kali saya ke sana, namun selalu ada hal baru yang ditemui. Begitu pula saat itu, berharap sebuah pengalaman baru yang akan mewarnai hidup kelak akan datang menghampiri. Namun baru sekitar 1 jam kami di sana, kabut turun sangat cepat...

Kendaldoyong

Image
Desa Kendaldoyong adalah desa yang terletak kira-kira 20 km selatan kota Pemalang, Jawa Tengah. Penduduknya sebagian besar bermatapencarian petani. Peternakan dan perkebunan juga menjadi sebagian sumber pencarian, tapi persawahan padi tetap yang utama. Desa ini merupakan tempat nenek moyang tunangan saya bermukim. Meskipun hanya menghabiskan sebagian kecil hidupnya di desa ini, nampaknya Kendaldoyong cukup berkesan baginya. Banyak yang sering diceritakannya tentang desa ini. Juga tentang sebuah gereja kecil di tengan dusun di pojokan desa. Dengan mata berbinar ia bercerita tentang sebuah gereja ini yang berlatar belakang masyarakat perdesaan dan jemaat-jemaatnya adalah petani-petani yang sederhana. Sebagai orang yang dilahirkan dan dibesarkan di kota besar, saya sendiri beranggapan bahwa gereja kadang dibangun terlalu mewah. Di kota-kota besar pembangunan gereja sering menghabiskan biaya bermilyar-milyar. Dari luar gereja menjadi terlalu angkuh. Kaya kulitnya, tapi isinya siapa yang ...

Deddy

Image
Penonton layar kaca di Indonesia sejatinya patut berterima kasih kepada Deddy Mizwar. Di tengah kepungan serial televisi yang berisi ibu-ibu rumah tangga yang melotot dan bergosip, anak-anak SMP yang menggunakan lipstik dan mengeluarkan kata-kata kasar, serta hantu yang bergentayangan, Deddy Mizwar selalu menawarkan sesuatu yang lain dan juga baik. Pada bulan puasa lalu, meskipun saya tidak menjalankan ibadah puasa, di kepungan program sinetron yang dibuat tanpa konsep serta kuis yang dibawakan oleh Komeng dan kawan-kawan yang isinya tidak mendidik, saya sungguh menikmati sinetron Para Pencari Tuhan yang disutradarai dan dimainkan oleh beliau. Sinetron itu memang bernafaskan Islam, tapi isinya sungguh universal menembus sekat-sekat agama. Bang Deddy pun, dalam sinetron ini, sungguh terasa bahwa dia tidak menginginkan sinetron ini menjadi sinetron yang menggurui. Kelemahan sinetron-sinetron di televisi kita yang masuk tanpa batas ke ruang keluarga dan ditonton anak dan adik kita sesungg...

AMI

Image
Beberapa hari yang lalu, temanku semasa kuliah di Jurusan Arsitektur Universitas Indonesia sedikit bercerita tentang sebuah polemik. Ini ada hubungannya dengan sekumpulan arsitek yang menganggap diri mereka muda, sering berserikat dan berkumpul, serta menamakan diri mereka Arsitek Muda Indonesia (AMI). Pendek kata, cerita temanku itu, ada sebuah film dokumenter yang sedang dibuat menceritakan tentang sejarah panjang perjalanan arsitektur di Indonesia. Beberapa arsitek yang ikut menjadi bagian sejarah itu diwawancara. Dari era Soewondo Bismo Soetedjo, Han Awal, dan kawan-kawan yang menjadi bagian dari perjalanan pendidikan arsitektur Indonesia di awal kemerdekaan, berlanjut ke era Yuswadi Saliya bersama Atelier 6, lalu Goenawan Tjahjono dan Budi Sukada, sampai ke era Arsitek Muda Indonesia. Beberapa arsitek yang benar-benar memang masih muda, beberapa saya kenal sebagai junior di kampus, turut pula diwawancara. Entah karena ketidaksigapan sang sutradara, atau kesalahan editor, atau me...

Setia

Image
Setelah sekian lama banyak tidak bertemu dengan lingkaran pertemanan di Jakarta, entah karena sempat magang ke Sydney, istirahat di rumah gara-gara sendi bahu yang lepas, lalu bekerja di Bali selama 8 bulan, akhirnya aku berhasil memetakannya. Teman di masa SD-SMP-SMA, teman masa kuliah, teman di pekerjaan yang lalu, akhirnya perlahan-lahan, satu demi satu, banyak yang aku jumpai lagi. Banyak yang muncul secara tak terduga. Ada yang bertemu karena sama-sama datang ke pesta pernikahan. Ada yang janjian karena minta aku menjadi fotografer untuk foto pre wedding atau sekedar foto keluarga . Ada yang tiba-tiba tengah malam telepon minta bangunan hasil karyanya didokumentasikan . Ada yang mengajak bertemu untuk menawarkan bisnis MLM (huh...). Mengajak berkunjung ke rumahnya untuk melihat anaknya yang baru lahir atau sekedar berbincang di warung kopi tentang hidup yang berlari cepat, ah itu semua benar-benar terjadi di beberapa waktu ini. Senang, tapi mereka banyak yang terkejut kalau aku m...

Kangen

Image
Ini bukan sebuah tulisan tentang romansa. Ini tentang, katakanlah, seekor kodok yang dicium oleh putri raja, lalu berubah menjadi pangeran tampan, lalu mempersunting sang putri dan mewarisi kerajaan. Sudah sering bukan kita membaca legenda-legenda semacam itu? Kita selalu melihat dari sisi cerita yang berakhir bahagia. Tapi pernahkah kita berpikir, bukankah tidak mudah bagi kodok yang berubah jadi pangeran atau cinderella miskin yang mendadak sontak hidup di istana menjalani hidup baru mereka yang sama sekali baru. Ini pula yang sedang dialami Kangen Band. Berawal dari penjaja cendol, penjaga sepatu, atau penggenjot becak, kini mereka berada dalam kilauan panggung musik, memiliki album, dan lagunya banyak diputar di radio. Terlihat seperti sebuah cerita-cerita Disney bila kita menghentikan tulisan di sini. Tapi seperti sudah saya sebutkan di atas, pernahkah kita berpikir bagaimana sang pangeran yang dulunya "kodok" menjalani hari lepas hari? Bagaimana Cinderella harus bersika...

Remaja

Image
Hari Minggu lalu, setelah sedikit dipaksa oleh adikku yang berusia 15 tahun, aku menonton film remaja Cintapuccino. Lumayan, meskipun tidak terlalu baik. Apalagi aku juga sudah membaca novelnya. Jadi bisa terbayang film seperti apa yang akan ditonton. Tapi entahlah. Ada yang sedikit harus digugat di sini. Sebetulnya, Cintapuccino, baik dalam bentuk novel dan film, tidak tepat untuk remaja. Di novelnya, banyak diceritakan adegan ciuman dan "hubungan fisik laki-laki dan perempuan" secara gamblang. Di filmnya, juga ada adegan merokok dan semacamnya yang tentu tidak tepat bagi kalangan remaja. Mungkin tepatnya, ini adalah tentang kisah pemudi (Ami, sang tokoh utama) tentang masa remajanya. Mungkin aku jadi sedikit naif kalau membayangkan bagaimana adik perempuanku yang berusia 15 tahun itu membaca novelnya yang "lumayan dewasa" itu. Apalagi ia membaca novel itu 2 tahun lalu, saat usianya 13 tahun. Aku yang sok dewasa, atau memang justru batas usia remaja itu semakin me...

Garuda

Image
Kapan terakhir kali Anda menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dengan darah berdesir, bulu kuduk merinding, serta perasaan membuncah? Mungkin tidak pernah? Kalau Anda menanyakan padaku pertanyaan yang sama, aku akan menjawab itu terjadi padaku pada tanggal 14 Juli 2007 yang lalu. Tidak ada yang istimewa di tanggal itu. Hanya saja aku hadir di Stadion Utama Bung Karno untuk menyaksikan pertandingan sepak bola antara Indonesia melawan Arab Saudi. Sempat terpikir aku tidak akan mendapat tiket pertandingan karena begitu banyaknya animo masyarakat untuk mendukung tim nasional bertanding. Terima kasih kepada Andy yang berbaik hati memberikan tiket tersisa padaku. Lalu, ketika Indonesia Raya membahana di antara 90.000 orang dengan menggelegar, apa yang bisa kau harapkan lebih jauh selain begitu bangga menjadi bagian dari Indonesia? Memang Indonesia akhirnya kalah secara tragis. Sundulan di 50 detik menjelang pertandingan terakhir adalah seperti mendapat bencana ketika hadiah sudah ada d...

Komang

Image
Komang Arya Tridarma adalah seorang biasa yang berprofesi sebagai guide sekaligus sopir. Ia melakoni profesi itu sejak perusahaan spa tempatnya bekerja memecat dirinya akibat sepinya pengunjung akibat bom di Bali tahun 2002. Dengan Kijang hitam bernomor polisi DK 1277 CB, Bli Komang menjadi fenomena karena menggunakan jasa blog untuk memasarkan jasanya. Bukan itu saja, dengan menggunakan blog sebagai sarana pemasaran, Bli Komang secara tidak langsung menyiarkan kepada seluruh dunia tentang potensi wisata pulau yang tidak pernah habis untuk ditelusuri ini. Tidak heran, akibat menggunakan blog sebagai sarana promosi, Bli Komang mempunyai jadwal yang padat. Untuk menggunakan jasanya, Anda harus pesan dan konfirmasi melalui sms. Memang tata bahasanya tidak sempurna, namun usaha yang telah dilakukannya melebihi dari apa yang kita harapkan dari seorang guide atau supir seperti dia. Jadi kalau Anda berniat mengunjungi Bali dan memerlukan jasa supir sekaligus guide dengan harga yang sangat mur...

Jenar

Image
Nama lengkapnya Jenar Penggalih Wangi. Bapaknya seorang muslim yang lahir dan dibesarkan di lingkungan Hindu Tengger di kaki Gunung Bromo. Ibunya, yang juga adalah sepupuku, berasal dari keluarga muslim Jawa yang taat, yang besar di Sumatra Barat. Jenar sendiri lahir di Tabanan, Bali, di lingkungan permukiman prajurit TNI pangkat rendahan dengan latar belakang yang sangat beragam. Rumah tempat ia tinggal adalah rumah kontrakan milik seorang Sersan Kepala yang berasal dari Papua dengan istri seorang Jawa. Tetangganya, Pak Dewa, seorang TNI berpangkat balak merah satu asal Lombok dengan darah Hindu Bali yang sangat kental. Teman bermainnya adalah seorang anak perempuan sebaya, hasil perkawinan seorang Timor dengan seorang Bali yang beragama Katolik. Kemarin adalah kali pertama ia bertemu dengan aku, pakdenya (pakde: bapak gede, artinya paman), seorang Kristen Jawa aliran Calvinis dengan keluarga besar yang berlatar belakang kejawen yang lumayan kuat. Ya, sejak proses penciptaannya, Jena...