Garuda


Kapan terakhir kali Anda menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dengan darah berdesir, bulu kuduk merinding, serta perasaan membuncah? Mungkin tidak pernah?
Kalau Anda menanyakan padaku pertanyaan yang sama, aku akan menjawab itu terjadi padaku pada tanggal 14 Juli 2007 yang lalu. Tidak ada yang istimewa di tanggal itu. Hanya saja aku hadir di Stadion Utama Bung Karno untuk menyaksikan pertandingan sepak bola antara Indonesia melawan Arab Saudi.

Sempat terpikir aku tidak akan mendapat tiket pertandingan karena begitu banyaknya animo masyarakat untuk mendukung tim nasional bertanding. Terima kasih kepada Andy yang berbaik hati memberikan tiket tersisa padaku. Lalu, ketika Indonesia Raya membahana di antara 90.000 orang dengan menggelegar, apa yang bisa kau harapkan lebih jauh selain begitu bangga menjadi bagian dari Indonesia?

Memang Indonesia akhirnya kalah secara tragis. Sundulan di 50 detik menjelang pertandingan terakhir adalah seperti mendapat bencana ketika hadiah sudah ada di depan mata. Tapi jika Anda hadir di stadion itu, atau paling tidak menyaksikan dari layar kaca, tidak ada yang mampu menghapus perjuangan para pemain di lapangan, bahkan sebuah kekalahan pun tidak.

Lihat bagaimana para pemain Indonesia berjibaku di lapangan meskipun secara fisik dan teknik mereka kalah. Di situ aku seperti melihat Indonesia yang sesungguhnya. Ismed Sofyan yang berdarah Aceh, Yandri Pitoy berasal dari Minahasa, Ricardo Salampessy pastinya dari Ambon, Syamsul Bahri jelas orang Makasar, Bambang Pamungkas asli Jawa Tengah, semuanya memakai kaus merah putih yang sama dengan burung garuda di dada. Bagiku, itulah Indonesia seutuhnya. Kekalahan dari Arab Saudi hanya menjadi batu kerikil biasa yang tidak sanggup membuyarkan keindonesiaannya.

Ayo terus berjuang tim garuda! Masih ada kesempatan. Kalahkan Korea. Tunjukkan bahwa kita mampu. Garuda bukan burung perkutut, sang saka bukan sandang pembalut, kata Iwan Fals.

Ayo ayo Indonesia, aku ingin hari ini kamu menang. Ho ho ho ho ho ho ho (nyanyian pendukung Indonesia setiap Indonesia bertanding)

**Update: Indonesia akhirnya tidak lolos setelah dikalahkan Korea Selatan dengan skor tipis 1-0. Tapi tetaplah terbang Garudaku!!**

Comments

ikeow said…
oooo jadi waktu itu yang di tipi yang mirip prabham ternyata emang kamu ya? hihihi
prabhamwulung said…
>>ikeow
lah emang mukaku keliatan? ganteng ga di tipi?
Anonymous said…
prabhamwulung
Salute...

I'm proud to be indonesian
prabhamwulung said…
>>anonymous
salam juga...
dari sesama anak bangsa...
Anonymous said…
Bro saya terus terang ga tau situ sapa,hehe..
Tapi karya tulis nya keren.
Saya Rony, met kenal yah,hehe...
Boleh blajar2 ga bro?
Thanks.
prabhamwulung said…
>>Rony
salam kenal bro..
belajar apa? boleh2 aja sih.. saya suka berbagi kok...
oh ya nama saya prabham wulung..

Popular posts from this blog

Kicau

Galuh

Rumah