Posts

Showing posts from May, 2007

Komang

Image
Komang Arya Tridarma adalah seorang biasa yang berprofesi sebagai guide sekaligus sopir. Ia melakoni profesi itu sejak perusahaan spa tempatnya bekerja memecat dirinya akibat sepinya pengunjung akibat bom di Bali tahun 2002. Dengan Kijang hitam bernomor polisi DK 1277 CB, Bli Komang menjadi fenomena karena menggunakan jasa blog untuk memasarkan jasanya. Bukan itu saja, dengan menggunakan blog sebagai sarana pemasaran, Bli Komang secara tidak langsung menyiarkan kepada seluruh dunia tentang potensi wisata pulau yang tidak pernah habis untuk ditelusuri ini. Tidak heran, akibat menggunakan blog sebagai sarana promosi, Bli Komang mempunyai jadwal yang padat. Untuk menggunakan jasanya, Anda harus pesan dan konfirmasi melalui sms. Memang tata bahasanya tidak sempurna, namun usaha yang telah dilakukannya melebihi dari apa yang kita harapkan dari seorang guide atau supir seperti dia. Jadi kalau Anda berniat mengunjungi Bali dan memerlukan jasa supir sekaligus guide dengan harga yang sangat mur

Jenar

Image
Nama lengkapnya Jenar Penggalih Wangi. Bapaknya seorang muslim yang lahir dan dibesarkan di lingkungan Hindu Tengger di kaki Gunung Bromo. Ibunya, yang juga adalah sepupuku, berasal dari keluarga muslim Jawa yang taat, yang besar di Sumatra Barat. Jenar sendiri lahir di Tabanan, Bali, di lingkungan permukiman prajurit TNI pangkat rendahan dengan latar belakang yang sangat beragam. Rumah tempat ia tinggal adalah rumah kontrakan milik seorang Sersan Kepala yang berasal dari Papua dengan istri seorang Jawa. Tetangganya, Pak Dewa, seorang TNI berpangkat balak merah satu asal Lombok dengan darah Hindu Bali yang sangat kental. Teman bermainnya adalah seorang anak perempuan sebaya, hasil perkawinan seorang Timor dengan seorang Bali yang beragama Katolik. Kemarin adalah kali pertama ia bertemu dengan aku, pakdenya (pakde: bapak gede, artinya paman), seorang Kristen Jawa aliran Calvinis dengan keluarga besar yang berlatar belakang kejawen yang lumayan kuat. Ya, sejak proses penciptaannya, Jena

Jepara

Image
Dalam sebuah acara Empat Mata yang sedang terkenal itu sang pembawa acara, Tukul Arwana, berbincang dengan sang bintang tamu, Nadia Saphira yang cantik dan menggemaskan, tentang hari Kartini. Sontak Tukul bertanya kepada Nadia, letak Jepara, kota kelahiran Kartini. Nadia, bintang layar kaca dan layar lebar yang berkuliah di Universitas Pelita harapan itu sedikit gelagapan menjawab pertanyaan yang lumayan mendasar tapi ternyata sulit dijawab. Jawab sekenanya, "Jawa Timur". Tukul Arwana pun tertawa tergelak-gelak. Lalu keluarlah kata-kata ajaibnya seperti "Cantik-cantik kok bodo! Ndeso!" Ya, buat Tukul yang lahir dan dibesarkan di Semarang, tidak tahu letak Jepara adalah kebodohan. Jepara, yang letaknya hanya sepelemparan batu dari Semarang, tentu adalah tempat yang dikenal dengan baik bagi Tukul muda. Tidak peduli Nadia yang seksi, atau siapapun, yang telah menjelajah tempat-tempat tereksotis di muka bumi, bila tidak tahu dimana Jepara, berarti tidak tahu apa-apa. P