Posts

Showing posts from 2008

Ubud

Image
foto yang aku ambil di depan rumah kosku di Ubud Pernah tingal di Ubud selama beberapa waktu, lalu kembali ke Jakarta, adalah seperti melompati dua ruang waktu yang berbeda. Yang satu membuat dada berdegup cepat, satunya lagi menenangkan pikiran. Iseng-iseng membuka file foto-foto lama, dan menemukan beberapa foto yang aku buat selama tinggal di Ubud. Beberapa foto pemandangan alam, beberapa foto kawan-kawan lama. Semuanya membawaku kembali ke kota kecil itu. Tapi cukuplah untuk kata-kata melankolis. Segala wangi tanah dan ingatan tentang Ubud cukup di kepalaku saja. Mari kita berwisata di kota kecil itu menemani alam pikiranku yang berkelana ke sana. Bila Anda dari Denpasar, terus ke utara, setelah Sayan Anda akan menemui pertigaan Ubud. Segera belok kanan untuk mencapai pusat kota Ubud. Sampai ke puri Ubud, segera masuki pasar di depannya. Banyak hal remeh temeh khas Bali di situ. Tidak seramai Pasar Sukowati memang, sehingga terasa lebih intim. Puri Ubud mengadakan pertunjukan tari

Rumah

Image
Rumah rancangan Geoffrey Bawa. Foto oleh Adrian Snell Rumah, betapa pun kecil dan sederhananya, selalu menjadi istana bagi yang mendiami. Idealisme itu yang kami, aku dan istri, usung ketika memutuskan menikah dan berpikir rumah seperti apa yang akan kami tempati. Kami tidak ingin memiliki rumah dengan kamar-kamar yang besar dan megah namun kering di dalamnya. Kalau diizinkan oleh Sang Empunya Hidup, kami ingin memiliki rumah sederhana yang angin bebas mengalir masuk dan keluar sehingga yang mendiami merasa sejuk. Kira-kira 6 bulan sebelum menikah sebenarnya kami sudah memulai untuk berburu rumah. Beberapa perumahan sempat kami datangi. Ternyata kami harus berpikir ulang. Membeli rumah di perumahan memang akan memudahkan mendapat kredit, tapi rumah yang dijual tidak ada yang sesuai dengan gaya kami. Terlalu membosankan dan bentuknya itu-itu saja. Garing (dan juga mahal hehe). Kami pun beralih pikiran untuk membeli tanah saja. Dengan membeli tanah, kami bisa membangun rumah dari nol ses

Sri

Image
"Sri" yang selalu pulang kalau habis beli terasi Lagu daerah semakin ngepop. Maksudnya, bukan jamannya lagi lagu-lagu yang dinyanyikan dengan bahasa daerah dimainkan dengan gending, kecapi, kulintang, dan semacamnya. Organ tunggal menggantikan semuanya. Tema-tema yang diusung juga semakin penuh dengan nuansa "kekinian". Up to date . Coba bandingan dua lagu berbahasa Jawa di bawah ini. (Maaf memilih lagu berbahasa Jawa. Bukan Jawanisasi, tapi itu satu-satunya bahasa daerah yang saya lumayan mengerti). Yen Ing Tawang Ana Lintang (ciptaan Andjar Any) Yen ing tawang ana lintang, cah ayu aku ngenteni tekamu marang mega ing angkasa, ingsun takokke pawartamu Janji-janji aku eling, cah ayu sumedhot rasane ati lintang-lintang ngiwi-iwi, nimas tresnaku sundhul wiyatiDhek semana janjiku disekseni mega kartika kairing rasa tresna asih

Kasela

Image
Prabham Kasela.. Beberapa orang bangga akan tanah kelahirannya. Beberapa yang lain ingin menutup rapat-rapat asal-usulnya. Dalam perang antar ras atau suku, sebisa mungkin orang menghindar untuk memperlihatkan sukunya. Namun dalam pemilu, untuk menarik masa dari suatu ras, orang akan sebisa mungkin menunjukkan betapa dekatnya ia dengan ras tersebut. Ian Kasela adalah seseorang yang (mungkin) bangga atas latar belakangnya sebagai anak daerah dari Kalimantan Selatan sampai ia rela menambahkan nama panggungnya dengan singkatan Kalimantan Selatan: Kasela. Apa yang membuat orang begitu bangga akan tanah kelahirannya? Apakah hanya sekedar rasa keterikatan dengan masa lalu? Atau ada sesuatu yang harus ditonjolkan? Juga sebaliknya, apa yang membuat orang akan menyembunyikan rapat-rapat masa lalunya? Keburukan persepsi atas daerahnya kah? Kebetulan istriku terlahir di Indramayu. Bagi banyak orang, persepsi Indramayu buruk den

Jurnal

Image
Meskipun menulis bagiku adalah salah satu cara pelepasan kepenatan selain memotret , memulainya adalah perjuangan tersendiri. Selain urusan pekerjaan yang terus memburu, urusan menikah adalah salah satu yang menghalangiku membarui blog ini. Kalau sudah terlalu lama tidak menulis seperti saat ini, cara yang termudah adalah membuat tulisan dengan cara jurnal. Paling tidak, ada sistem yang bisa dipakai. Daripada menuangkan seluruh pikiran yang berkecamuk tapi hasilnya tak karuan, lebih baik menulis berdasarkan urutan meskipun hasilnya pasti tak istimewa. Ayo dimulai. Di tengah suasana tidak menentu karena bapak (ayah istriku) sakit keras, pernikahan ini akhirnya terlaksana. Sempat terpikir hanya akan dilangsungkan pemberkatan di gereja, tanpa resepsi. Tapi dengan pertimbangan banyak hal, resepsi pun diadakan. Tidak besar-besaran. Tapi cukup membuat bahagia karena bisa mengucap syukur bersama kerabat terkasih. Ada blessing in disguise . Karena bolak-balik ke rumah sakit mengurus bapak yan

Oendangan

Image
Kalaoe tiada halangan jang berarti, kalaoe selesma tiada menjerang warga Batavia seperti taoen laloe, toean dan njonja teman daripada sahaja dioendang oentoek tiba di pesta berkahwinnja saja dengan saja poenja perempoean poedjaan. Mohon djangan dibajangkan pesta seperti toean dan njonja biasa berdansa di gedoeng Harmonie di depan cantoor Governoor sebela oetara Lapangan Gambir. Tapi bila toean dan njonja sekedar maoe mengibing, ada kerontjong dan gambang djoegalah. Diberkatinja sahaja, anak toekang bikin gigi palsoe dengan Soesi Loesiani, anak goeroe di sekolah rakhajat dari Kampoeng Kranggan dilakoekan di boelan djoeli tanggal 5 poekoel 10 pagi di Indische Christelijke Kerk deket pondok jang gede bener, poenya Toean Tanah Lendeert dan njainja Inten. Administratie berkahwinnja sahaja djoega dilakoeken disitoe. Pesta berkahwin diadakan tiada jaoeh dari sitoe poekoel 7 malam. Djaoehnja dari kampoeng poenya orang aseli jang soenggoeh berdjoeta pohon ramboetannja, kira-kira h

Peranakan

Image
Apa yang mempersamakan bakpia, nasi campur, dan lumpia? Banyak hal, namun kalau dilihat dari asal-usul kebudayaan tempat ketiga makanan itu berkembang, kebudayaan Tionghoa peranakan adalah yang mempersamakannya. Istilah "peranakan" sendiri muncul ketika gelombang migrasi terakhir kaum Tionghoa terus berdatangan ke Nusantara dari Tiongkok daratan di awal abad 20. Untuk membedakan Tionghoa totok yang baru tiba dengan Tionghoa generasi kedua atau ketiga, timbulah istilah "peranakan" untuk para generasi kedua-ketiga tersebut. Perlu diketahui, ada tiga gelombang besar suku Tionghoa datang ke bumi pertiwi. Yang pertama terjadi pada sekitar abad 15 (Laksamana Cheng Ho datang ke Indonesia juga pada masa itu). Yang kedua adalah ketika terjadi masa perang opium di daratan Tiongkok pada awal 1800-an. Yang terakhir pada awal abad 20. Selain itu, Tionghoa peranakan biasanya memiliki darah campuran dengan penduduk setempat. Hal ini terjadi karena imigrasi gelombang pertama, keban

Angky

Image
Apa perasaan orang tua Dian yang terkenal itu memiliki anak yang cantik? Bangga mungkin karena banyak yang memuja? Atau justru takut karena banyak yang mengincar? Sejak adikku memelihara kucing betina, aku mungkin bisa, paling tidak ikut merasakan, bagaimana takutnya (dan segala kekhawatirannya) para orang tua yang memiliki anak gadis yang cantik. Ya, si Angky, kucing betina lokal peliharaan adikku, ternyata lumayan ngetop di antara sesama kucing jantan di kampungku . Sejak ditemukan dalam keadaan lusuh oleh bapakku di stasiun Jatinegara, lalu diberi nama oleh adikku yang satunya lagi Angky Jeremi (menurutnya Angky Jeremi adalah"ditemukan di angkringan Jatinegara"), lalu dirawat dan dimandikan oleh ibuku, Angky berubah menjadi kucing yang bersih dan terawat. Namun gara-gara itu, setiap hari tugas kami di rumah adalah mengusir kucing-kucing jantan yang rupanya sedang mengincar untuk mengawini Angky. Tidak jarang ketika aku memasuki kamarku, aku mendapati kucing jantan yang

Bedugul

Image
Lumayan terkejut mendapat email dari Air Asia bahwa saya juara kedua kontes foto Air Asia untuk bulan September . Secara pribadi memang saya menyukai foto yang saya buat ini. Namun seumur-umur belum pernah saya menang kontes-kontesan. Dari lomba kelereng atau deklamasi tingkat RT hingga kontes abang-none atau raja ratu sejagat, semuanya cuma ada di awang-awang. Sedikit cerita tentang proses foto ini. Saat saya tinggal di Bali tahun lalu, Steve mengajak saya ke danau Bratan di kawasan Bedugul, Bali. Menggunakan sepeda motor masing-masing, kami berdua beriringan menuju kawasan Bali bagian utara tersebut. Sepanjang jalan hujan turun, namun berhenti ketika kami mencapai Bedugul. Pura di tengah danau selalu menawarkan sesuatu yang baru buat saya. Sudah beberapa kali saya ke sana, namun selalu ada hal baru yang ditemui. Begitu pula saat itu, berharap sebuah pengalaman baru yang akan mewarnai hidup kelak akan datang menghampiri. Namun baru sekitar 1 jam kami di sana, kabut turun sangat cepat