Posts

Showing posts from 2019

Sapiens

Image
Aku suka sejarah. Aku ingin mengetahui kenapa aku berada di dunia ini dan bagaimana setelah aku tidak ada di dunia ini. Inilah yang pertama membuatku tertarik membeli buku Sapiens karangan Yuval Noah Harari saat pertama melihat di rak buku tahun 2018 lalu. Ada kata-kata di judulnya "A Brief History of Humankind". Aku suka yang brief-brief saja. Sekali baca bisa langsung tahu semua. Isinya cukup ringan walau membahas isi yang berat. Kita diajak berkelana ke masa lalu sejarah penciptaan umat manusia. Bagaimana manusia mulai turun dari pohon, memakai benda-benda yang ditemui, berburu, memulai kebudayaan pertanian, membentuk tuhan, hingga terus bertahap hingga berdagang, dan berindustri. Di buku itu menjelaskan secara sederhana bahwa manusia yang keluar dari Afrika sebagai nenek moyang kita yang kita sebut Homo Sapiens (makna harafiahnya manusia bijaksana) sempat bertemu dengan manusia yang sebelumnya juga sudah keluar dari Afrika yang diitilahkan sebagai Homo Neanderthal.

Kereta

Image
Ekstensifnya jaringan kereta api di benua Eropa adalah salah satu penanda dari proses revolusi industri yang menghasilkan lokomotif bermesin uap di abad 18 hingga abad 19. Itulah mengapa banyak karya sastra di tahun-tahun tersebut juga banyak mengambil latar belakang perjalanan di dalam kereta api seperti La Bete Humaine karya Emile Zola dan Mugby Junction oleh Charles Dickens. Dalam perkembangan selanjutnya, lokomotif bermesin uap berkembang menjadi bermesin diesel dan kemudian listrik, namun budaya berkereta api terus hidup di dalam masyarakat Eropa. Tidak heran bila novel terlaris sepanjang masa Harry Potter karya J.K. Rowling, juga tetap selalu menghadirkan adanya adegan berlatar belakang perjalanan kereta api atau suasana stasiun. 1.              Kereta cepat seperti contoh di atas yang dibangun oleh Jerman (ICE) memiliki jaringan ekstensif ke negara-negara seperti Belanda, Perancis, atau Swiss. Begitu juga Perancis (TGV) mengembangkan jaringannya ke penjuru

Btari

Image
Aku pikir memiliki dua anak adalah paripurna. Sempurna. Selesai. Tapi ternyata tidak. Alam semesta memiliki keinginan lain. Bulan Desember 2017 mungkin terlalu dingin. Rumahku di pinggiran Bekasi tidak memiliki banyak hiburan. Mall jauh. Starbucks tidak ada. Godaan tubuh istriku yang tidak berKB namun semlohei membuatku menghamilinya. Sekali lagi. Untuk yang ketiga kalinya. Sempat bingung tapi apa mau dikata. Benih kehidupan sudah ada di rahim istriku. Ia muncul dari pertemuan spermaku dan telur istriku, membesar dan tumbuh, membentuk diri menjadi sebuah kehidupan baru. Harus dirayakan. Akhirnya ia lahir di bulan Agustus 2018 lalu, tepat saat Jokowi mengumumkan Yai Ma'ruf Amin sebagai calon wakil presiden. Sebenarnya saya berharap yang dipilih kalau bukan Amien Rais ya minimal Fadli Zon. Tapi yang mau jadi presiden siapa? Kok saya yang mengatur-atur? Kok malah tentang pilpres? Balik ke anak ketiga kami, sempat bingung mau diberi nama siapa. Tiba-tiba saya teringat akan fi

Arsip

Image
Kegemaranku menulis ternyata tidak diimbangi dengan kemampuan untuk menyimpan. Tulisan-tulisanku di media masa kadang tidak terdokumentasi dengan baik. Sejak tahun 2012 banyak media yang memiliki edisi digital. Tulisanku yang dimuat setelah 2012 mudah untuk disimpan. Lalu bagaimana dengan sebelum itu. Ternyata beberapa media memiliki dokumen yang rapi. Beberapa waktu lalu iseng menghubungi Kompas untuk mencari tulisan-tulisanku di masa lampau. Ketemu!!! Bayar sih. Di bawah ini beberapa di antaranya hasil dokumentasi mereka