Btari

Aku pikir memiliki dua anak adalah paripurna. Sempurna. Selesai. Tapi ternyata tidak. Alam semesta memiliki keinginan lain.

Bulan Desember 2017 mungkin terlalu dingin. Rumahku di pinggiran Bekasi tidak memiliki banyak hiburan. Mall jauh. Starbucks tidak ada. Godaan tubuh istriku yang tidak berKB namun semlohei membuatku menghamilinya. Sekali lagi. Untuk yang ketiga kalinya.

Sempat bingung tapi apa mau dikata. Benih kehidupan sudah ada di rahim istriku. Ia muncul dari pertemuan spermaku dan telur istriku, membesar dan tumbuh, membentuk diri menjadi sebuah kehidupan baru. Harus dirayakan.

Akhirnya ia lahir di bulan Agustus 2018 lalu, tepat saat Jokowi mengumumkan Yai Ma'ruf Amin sebagai calon wakil presiden. Sebenarnya saya berharap yang dipilih kalau bukan Amien Rais ya minimal Fadli Zon. Tapi yang mau jadi presiden siapa? Kok saya yang mengatur-atur?

Kok malah tentang pilpres? Balik ke anak ketiga kami, sempat bingung mau diberi nama siapa. Tiba-tiba saya teringat akan film favorit di masa remaja saya. Catatan di Boy. Di film tersebut Mas Boy yang sempurna itu memiliki adik perempuan yang cantik bernama Ina. Yang memerankan namanya Btari Karlinda. Ini rupanya.


Asik juga ya kalau punya anak namanya Btari. Sukur-sukur bisa jadi bintang film. Tapi Btari Karlinda itu ibunya berdarah Eropa. Sedang anak saya memiliki bapak berdarah B dan ibu berdarah AB. Jadi tidak ada hubungannya.

Setelah dapat persetujuan istriku, ditambah nama dari comot sana comot sini, akhirnya ditemukan nama lengkapnya. Btari Rahajeng Gayatri Pratipodyo. Kira-kira arti bebasnya adalah bidadari anugrah dari alam semesta yang ketiga anaknya Pak Pratipodyo. Boleh mengartikan lain. Tidak diartikan juga tidak apa-apa. Lha wong katanya Bung Shakespeare, mawar tetaplah mawar yang wangi walau tidak diberi nama mawar. Begitu kira-kira.

Ya semoga Btari anakku ini, bukan Btari yang bintang film, tumbuh jadi anak yang baik bagi sesama, sopan, dan sederhana. Nantinya mau jadi apa anak ini? Ya terserah dia. Kehidupannya bukan akan menjadi kehidupanku atau kehidupan istriku. Ia akan menemukan jalannya sendiri. Dirinya sendiri.



Btari sudah naik MRT lho






Comments

Anonymous said…
This comment has been removed by a blog administrator.

Popular posts from this blog

Kicau

Galuh

Rumah