Jauh
Gara-gara beberapa bulan ini asyik melihat beberapa cara mengajari anak belajar di rumah untuk bahasa Inggris dan matematika, saya juga iseng-iseng mencari-cari tentang distance learning untuk master degree. Woohoo, ternyata perkembangan pendidikan jarak jauh luar biasa. Dunia pendidikan di negara-negara maju sudah mengembangkan sistem pendidikan jarak jauh bahkan sebelum kasus virus corona ini merebak.
Bahkan pendidikan master seperti data science, MBA, dan semacamnya sudah biasa ditawarkan secara jarak jauh oleh institusi pendidikan bergengi. You name it, kamu sebutkan saja semua institusi pendidikan. Hampir semuanya memiliki program pendidikan jarak jauh. Memang saat ini program yang ditawarkan kebanyakan berupa sistem pengajaran seperti ekonomi, ilmu sosial, dan ilmu pasti. Yang berbasiskan studio seperti arsitektur dan desain masih jarang. Tapi saya yakin dengan perkembangan teknologi, dalam 10 tahun mendatang ilmu-ilmu tersebut bisa melakukan pengajaran secara jarak jauh. Saat ini saja sudah banyak kok ilmu tentang desain yang diajarkan secara daring. jadi mengapa tidak kalau dalam 10 tahun mendatang orang bisa memperoleh pendidikan arsitektur di London, padahal sehari-hari makan pecel lele di Bekasi.
Dari situ, berawal dari iseng, saya mendaftar program MBA jarak jauh. Lebih dari 20 institusi saya daftar iseng-iseng. Ternyata dapat respon yang baik. Lalu karena kondisi keuangan terbatas, saya mencari yang hanya mampu memberikan beasiswa. Ada sebuah universitas menengah di Jerman yang menawarkan beasiswa bagi calon pelajar non EU. Nama universitasnya IUBH yang belokasi di Bad Honnef, Jerman. Program ini menawarkan pelajaran jarak jauh dalam bahasa Inggris. Saya iseng daftar.
Ternyata harus lakukan proficiency test. Terakhir saya test Toefl 10 tahun lalu. Sudah tidak berlaku lagi ternyata. Nah IUBH ini menawarkan English Proficiency Test dengan Duolingo. Duolingo memiliki test yang cukup fleksibel, dapat dilakukan di rumah asal tertutup dan meiliki jaringan internet.
Singkat kata, hasil test bahasa Inggris saya dianggap cukup untuk ikut program MBA Jarak jauh ini. Dasar universitas Jerman, walau dilakukan jarak jauh, ternyata saya tetap harus melengkapi dengan dokumen-dokumen pendidikan masa lalu saya. Alhasil saya harus kembali ke UI dan Untar untuk mengambil data pendidikan sarjana dan master yang lampau.
Untuk memperoleh beasiswa, pihak universitas meminta saya memperoleh surat referensi. Saya meminta atasan saya untuk membuat referensi untuk saya dan dikabulkan. Terima kasih untuk atasan saya yang mendukung saya untuk mengikuti program MBA jarak jauh ini.
Setelah dokumen lengkap, saya kirim melalui email ke kantor penerimaan di Jerman. Akibat virus corona ini, prosesnya jadi lebih lama dari biasa. Tapi kemudian akhirnya muncul berita baik, saya diterima di program MBA Big Data Management dengan beasiswa. Beasiswa ini memotong biaya pendidikan dari seharusnya 500 juta menjadi hanya 38 juta yang dapat dicicil selama program pendidikan saya.
Karena saya memilih program 3 tahun supaya tidak terlalu berat (mengingat saya tetap harus bekerja dan merawat anak-anak), maka biaya pendidikan tersebut hanya perlu dibayar sekitar 1 juta rupiah setiap bulan. Ya, IUBH memiliki program pembayaran per bulan sehingga terasa ringan.
Semoga cerita ini bisa menjadi inspirasi bagi orang yang ingin melanjutkan pendidikan tapi memiliki keterbatasan harus mencari nafkah dan tidak bisa meninggalkan kotanya. Pendidikan jarak jauh merupakan solusi dari masalah tersebut.
Dulu saya memiliki stigma buruk pada Universitas Terbuka dan semacamnya karena kurang bergengsi. Namun pengalaman hidup saya menunjukkan bahwa universitas bergengsi bukan jaminan bagi keberlanjutan kehidupan. Yang terpenting adalah keinginan untuk terus maju dan mau memperbaiki diri.
Bila Anda ingin melanjutkan pendidikan, baik sarjana, master, atau doktor, namun memiliki keterbatasan jarak dan waktu, dengan keunggulan teknologi, pelajaran jarak jauh menjadi solusi. Bahkan Anda bisa meraih gelar dari pendidikan ternama dari luar negri. Anda tinggal google, semua pendidikan yang Anda butuhkan ada di internet. Bila membutuhkan dukungan pembiayaan, banyak beasiswa tersedia.
Jangan berhenti!!!
Bahkan pendidikan master seperti data science, MBA, dan semacamnya sudah biasa ditawarkan secara jarak jauh oleh institusi pendidikan bergengi. You name it, kamu sebutkan saja semua institusi pendidikan. Hampir semuanya memiliki program pendidikan jarak jauh. Memang saat ini program yang ditawarkan kebanyakan berupa sistem pengajaran seperti ekonomi, ilmu sosial, dan ilmu pasti. Yang berbasiskan studio seperti arsitektur dan desain masih jarang. Tapi saya yakin dengan perkembangan teknologi, dalam 10 tahun mendatang ilmu-ilmu tersebut bisa melakukan pengajaran secara jarak jauh. Saat ini saja sudah banyak kok ilmu tentang desain yang diajarkan secara daring. jadi mengapa tidak kalau dalam 10 tahun mendatang orang bisa memperoleh pendidikan arsitektur di London, padahal sehari-hari makan pecel lele di Bekasi.
Dari situ, berawal dari iseng, saya mendaftar program MBA jarak jauh. Lebih dari 20 institusi saya daftar iseng-iseng. Ternyata dapat respon yang baik. Lalu karena kondisi keuangan terbatas, saya mencari yang hanya mampu memberikan beasiswa. Ada sebuah universitas menengah di Jerman yang menawarkan beasiswa bagi calon pelajar non EU. Nama universitasnya IUBH yang belokasi di Bad Honnef, Jerman. Program ini menawarkan pelajaran jarak jauh dalam bahasa Inggris. Saya iseng daftar.
Ternyata harus lakukan proficiency test. Terakhir saya test Toefl 10 tahun lalu. Sudah tidak berlaku lagi ternyata. Nah IUBH ini menawarkan English Proficiency Test dengan Duolingo. Duolingo memiliki test yang cukup fleksibel, dapat dilakukan di rumah asal tertutup dan meiliki jaringan internet.
Singkat kata, hasil test bahasa Inggris saya dianggap cukup untuk ikut program MBA Jarak jauh ini. Dasar universitas Jerman, walau dilakukan jarak jauh, ternyata saya tetap harus melengkapi dengan dokumen-dokumen pendidikan masa lalu saya. Alhasil saya harus kembali ke UI dan Untar untuk mengambil data pendidikan sarjana dan master yang lampau.
Untuk memperoleh beasiswa, pihak universitas meminta saya memperoleh surat referensi. Saya meminta atasan saya untuk membuat referensi untuk saya dan dikabulkan. Terima kasih untuk atasan saya yang mendukung saya untuk mengikuti program MBA jarak jauh ini.
Setelah dokumen lengkap, saya kirim melalui email ke kantor penerimaan di Jerman. Akibat virus corona ini, prosesnya jadi lebih lama dari biasa. Tapi kemudian akhirnya muncul berita baik, saya diterima di program MBA Big Data Management dengan beasiswa. Beasiswa ini memotong biaya pendidikan dari seharusnya 500 juta menjadi hanya 38 juta yang dapat dicicil selama program pendidikan saya.
Karena saya memilih program 3 tahun supaya tidak terlalu berat (mengingat saya tetap harus bekerja dan merawat anak-anak), maka biaya pendidikan tersebut hanya perlu dibayar sekitar 1 juta rupiah setiap bulan. Ya, IUBH memiliki program pembayaran per bulan sehingga terasa ringan.
Semoga cerita ini bisa menjadi inspirasi bagi orang yang ingin melanjutkan pendidikan tapi memiliki keterbatasan harus mencari nafkah dan tidak bisa meninggalkan kotanya. Pendidikan jarak jauh merupakan solusi dari masalah tersebut.
Dulu saya memiliki stigma buruk pada Universitas Terbuka dan semacamnya karena kurang bergengsi. Namun pengalaman hidup saya menunjukkan bahwa universitas bergengsi bukan jaminan bagi keberlanjutan kehidupan. Yang terpenting adalah keinginan untuk terus maju dan mau memperbaiki diri.
Bila Anda ingin melanjutkan pendidikan, baik sarjana, master, atau doktor, namun memiliki keterbatasan jarak dan waktu, dengan keunggulan teknologi, pelajaran jarak jauh menjadi solusi. Bahkan Anda bisa meraih gelar dari pendidikan ternama dari luar negri. Anda tinggal google, semua pendidikan yang Anda butuhkan ada di internet. Bila membutuhkan dukungan pembiayaan, banyak beasiswa tersedia.
Jangan berhenti!!!
Comments