Sapiens






Aku suka sejarah. Aku ingin mengetahui kenapa aku berada di dunia ini dan bagaimana setelah aku tidak ada di dunia ini. Inilah yang pertama membuatku tertarik membeli buku Sapiens karangan Yuval Noah Harari saat pertama melihat di rak buku tahun 2018 lalu. Ada kata-kata di judulnya "A Brief History of Humankind". Aku suka yang brief-brief saja. Sekali baca bisa langsung tahu semua.

Isinya cukup ringan walau membahas isi yang berat. Kita diajak berkelana ke masa lalu sejarah penciptaan umat manusia. Bagaimana manusia mulai turun dari pohon, memakai benda-benda yang ditemui, berburu, memulai kebudayaan pertanian, membentuk tuhan, hingga terus bertahap hingga berdagang, dan berindustri.

Di buku itu menjelaskan secara sederhana bahwa manusia yang keluar dari Afrika sebagai nenek moyang kita yang kita sebut Homo Sapiens (makna harafiahnya manusia bijaksana) sempat bertemu dengan manusia yang sebelumnya juga sudah keluar dari Afrika yang diitilahkan sebagai Homo Neanderthal. Homo Sapiens dalam perkembangan selanjutnya lebih unggul dari Neanderthal karena Homo Sapiens lebih menggunakan "kebijakannya" dibandingkan Homo Neaanderthal yang menggunakan keunggulan fisiknya (sebagai informasi, Homo Neanderthal lebih tinggi besar dibandingkan dengan Homo Sapiens).

Selesai membaca Sapiens, saya melanjutkan buku Yuval selanjutnya: Homo Deus. Kalau Sapiens menceritakan tentang  kisah kemunculan umat manusia di bumi ini, Homo Deus memperkirakan bagaimana umat manusia di masa depan. Intinya adalah karena keinginan terdalam umat manusia adalah keabadian, maka segala sesuatu yang dilakukan umat manusia di masa depan adalah membuat manusia berumur sepanjang-panjangnya.

Pada tahun 1700an ratu di Ingris sebagai orang terkuasa di jagad dapat meninggal karena influenza. Saat ini sakit influenza dapat mudah disembuhkan dengan membeli obat di toko sebrang rumah. Ilmu kedokteran membaik sangat signifikan. Penelitian obat-obatan diyakini membuat manusia semakin abadi di masa depan. Pertengahan tahun 1900-an masih tabu melahirkan bayi dari tabung, namun kini sudah hal yang biasa jika pasangan melahirkan dari program bayi tabung. Intinya, di masa depan akan banyak terjadi penggunaan teknologi demi kehidupan jasmani umat manusia. Manusia semakin abadi.

Dari kedua buku tersebut, aku belajar bahwa hidup manusia adalah hasil dari evolusi jutaan tahun. Apa yang kita hadapi dan miliki di saat ini adalah hasil dari perubahan terus menerus secara berkelanjutan. Hidup kita adalah sekedipan mata.




Comments

Popular posts from this blog

Kicau

20

Rumah