Kendaldoyong

Desa Kendaldoyong adalah desa yang terletak kira-kira 20 km selatan kota Pemalang, Jawa Tengah. Penduduknya sebagian besar bermatapencarian petani. Peternakan dan perkebunan juga menjadi sebagian sumber pencarian, tapi persawahan padi tetap yang utama.

Desa ini merupakan tempat nenek moyang tunangan saya bermukim. Meskipun hanya menghabiskan sebagian kecil hidupnya di desa ini, nampaknya Kendaldoyong cukup berkesan baginya. Banyak yang sering diceritakannya tentang desa ini. Juga tentang sebuah gereja kecil di tengan dusun di pojokan desa. Dengan mata berbinar ia bercerita tentang sebuah gereja ini yang berlatar belakang masyarakat perdesaan dan jemaat-jemaatnya adalah petani-petani yang sederhana.

Sebagai orang yang dilahirkan dan dibesarkan di kota besar, saya sendiri beranggapan bahwa gereja kadang dibangun terlalu mewah. Di kota-kota besar pembangunan gereja sering menghabiskan biaya bermilyar-milyar. Dari luar gereja menjadi terlalu angkuh. Kaya kulitnya, tapi isinya siapa yang tahu.

Maka ketika liburan panjang antara Idul Adha danNatal lalu tunangan saya mengajak berkunjung ke Kendaldoyong, tak butuh waktu lama bagi saya untuk setuju.

Gereja Kristen Protestan yang berada di bawah naungan jemaat Gereja Kristen Jawa ini sudah mulai ada di awal 1900an. Cukup tua memang. Ia melayani sekitar 100 jemaat yang hidup dan tinggal di sekitar gereja kecil itu. Melihat dalamnya, jangan dibayangan sebuah interior mewah yang bisa kita lihat di gereja-gereja besar dan mewah di, katakanlah, Kelapa Gading, Jakarta. Kursi-kursinya sederhana. Dinding dilapisi cat warna putih yang hampir pudar.

Karena jemaatnya adalah penggunaa bahasa Jawa, maka kebaktian diadakan dengan bahasa Jawa. Ada waktu tertentu menggunakan bahasa Indonesia. Kalau Anda mengikuti kebaktian di gereja ini, Anda akan beribadah sambil mencium bau kandang ayam di seberang gereja. Ya, tidak ada parfum Bvlgari atau DKNY yang digunakan oleh jemaat di sini.

Tampak muka bangunan sudah direnovasi beberapa kali. Tapi kondisinya saat ini sudah reyot. Kayu-kayu penyangga genting banyak yang lapuk.

Sebagai sebuah gereja yang melayani masyarakat desa, maka masalah yang dihadapi adalah masalah khas masyarakat desa di seluruh Nusantara. Apa? Yaitu kekurangan sumber daya manusia. Benar, desa-desa di seluruh Nusantara dewasa ini ditinggal manusia-manusianya yang mencari peruntungan di kota. Desa sudah tidak menjanjikan apa-apa. Semua menuju ke kota. Petani bukan profesi yang dipandang dengan hormat.

Organ di gereja ini sudah lama menganggur. Sebabnya, pemusik satu-satunya yang biasa memainkannya saat ini bekerja di Tegal menjadi penjaga toko kacamata. Alhasil, setiap kebaktian jemaat bernyanyi tanpa iringan musik.

Kilau gemerlap kota memang menarik pemuda dari seluruh desa setiap pelosok bumi pertiwi. Bukan cuma Jakarta, tapi juga Medan, Surabaya, Makasar, Jayapura menawarkan sesuatu yang tidak dimiliki desa saat ini: uang. Kalau kita melihat contoh di atas, Tegal bahkan tetap lebih baik dibanding Kendaldoyong.

Melihat kenyaataan ini, tidak heran kalau produksi pertanian di Nusantara tidak pernah baik. Seluruh putra putri terbaik sekarang hidup di kota. Bekas pembantu rumah tangga yang aku temui pada lebaran 2 tahun lalu bercerita bagaimana setiap lulusan SMA di kampungnya di Jawa Timur memilih untuk mengadu nasib di kota dibanding harus menggarap sawah. Lebih baik menjadi penjaga toko bergaji 600 ribu sebulan dibanding mencangkul.

Namun di tengah segala tantangan itu, Kendaldoyong tetap akan berusaha menjadi sebuah desa yang sederhana dengan masyarakat yang sederhana pula sambil berusaha menghidupi dirinya sendiri, meski sedikit terengah-engah. Di tengah suasana natal yang hingar bingar tapi tanpa makna di setiap pusat perbelanjaan di kota besar, di desa ini denyut natal dirasakan sambil melihat mbah tua yang membawa arit untuk memotong rumput bagi ternak kambingnya.

Ah, lalu saya teringat dengan bayi Yesus yang lahir di kandang kambing.

Comments

ikeow said…
kapan married kapan married kapan married kapan married????
prabhamwulung said…
>>ikeow
mau tauuuu aja
priyatnadp said…
"tak butuh waktu lama bagi saya untuk setuju...."

seberapa lama bham?...seberapa lama lagi nih?
prabhamwulung said…
>>priyatna
sesegera mungkin...:p
Ini yg di maksud kendaldoyong petarukan bukan??
Kok selatan pemalang??

Popular posts from this blog

Kicau

Rumah

20