Perempuan
Banyak pertanyaan yang berkecamuk di pikiranku, perempuanku
Tentang kota ini, juga orang-orang di dalamnya
Tapi dalam beberapa waktu belakangan ini
Semuanya adalah tentangmu
Terus bertanya-tanya
Apakah kau mirip ibumu
Atau justru aku?
Atau percampuran ibumu dan aku?
Juga sedikit berkhayal
Bahwa aku akan mengajarimu
Sedikit tentang bumi pertiwi
Tentang orang-orang sederhana yang akan kau temui
Nanti aku yang akan membetulkan kuncir merahmu
Sambil memberikan susu hangat
Di malam dingin-dingin itu
Atau kalau sedikit sudah besar
Akan aku ajarimu renang gaya katak
Karena kamu suka melihat katak, bukan?
Terkadang timbul cemas
Apakah aku mampu menjadi yang seharusnya aku kepadamu
Seperti matahari kepada bumi
Yang membuatnya hangat
Seperti hujan kepada padi
Yang membuatnya lepas dahaga
Seperti takdir kepada kota ini
Yang membuatnya tetap berdegup
Lalu, adakah juga kau sudah bisa berpikir
Mengapa kau ada dari tiada?
Apakah hanya karena dari perjumpaan lingga dan yoni?
Atau alam semesta yang memilihmu?
Banyak pertanyaan yang berkecamuk di pikiranku, perempuanku
Tentang negri ini, juga orang-orang di dalamnya
Tentang kebakaran hutan di Sumatra
Tentang perempuan-perempuan, sepertimu, yang dicampakkan di tanah sebrang
Tentang keindahan laut di Wakatobi
Tentang jembatan yang menghubungkan pulau Jawa dan Madura
Tentang kereta api yang membelah kota Solo
Tapi dalam beberapa waktu belakangan ini
Semuanya selalu tentangmu
Tentang kota ini, juga orang-orang di dalamnya
Tapi dalam beberapa waktu belakangan ini
Semuanya adalah tentangmu
Terus bertanya-tanya
Apakah kau mirip ibumu
Atau justru aku?
Atau percampuran ibumu dan aku?
Juga sedikit berkhayal
Bahwa aku akan mengajarimu
Sedikit tentang bumi pertiwi
Tentang orang-orang sederhana yang akan kau temui
Nanti aku yang akan membetulkan kuncir merahmu
Sambil memberikan susu hangat
Di malam dingin-dingin itu
Atau kalau sedikit sudah besar
Akan aku ajarimu renang gaya katak
Karena kamu suka melihat katak, bukan?
Terkadang timbul cemas
Apakah aku mampu menjadi yang seharusnya aku kepadamu
Seperti matahari kepada bumi
Yang membuatnya hangat
Seperti hujan kepada padi
Yang membuatnya lepas dahaga
Seperti takdir kepada kota ini
Yang membuatnya tetap berdegup
Lalu, adakah juga kau sudah bisa berpikir
Mengapa kau ada dari tiada?
Apakah hanya karena dari perjumpaan lingga dan yoni?
Atau alam semesta yang memilihmu?
Banyak pertanyaan yang berkecamuk di pikiranku, perempuanku
Tentang negri ini, juga orang-orang di dalamnya
Tentang kebakaran hutan di Sumatra
Tentang perempuan-perempuan, sepertimu, yang dicampakkan di tanah sebrang
Tentang keindahan laut di Wakatobi
Tentang jembatan yang menghubungkan pulau Jawa dan Madura
Tentang kereta api yang membelah kota Solo
Tapi dalam beberapa waktu belakangan ini
Semuanya selalu tentangmu
Comments
tau lah, kan aku bapaknya
Dari pengalaman saya, punya anak perempuan itu memang sangat spesial buat seorang bapak. Selamat berbahagia.
PS: Audrey sedang belajar berenang sekarang, walaupun belum gaya katak :)
ini pasti agnes ya.. salam ya buat audrey...
memang menyenangkan bgt!
Saat pertama liat wajahnya dlm dekapan, lalu waktu akan terus berjalan,dan tiba2 gadis kecil yg suka bermanja2 itu akan tumbuh dewasa...
terima kasih wini. salam buat haura dan bapaknya :)
turut berbahagia...
terima kasih rini
>>gerrilya
terima kasih yoso