Kasela
Prabham Kasela..
Beberapa orang bangga akan tanah kelahirannya. Beberapa yang lain ingin menutup rapat-rapat asal-usulnya. Dalam perang antar ras atau suku, sebisa mungkin orang menghindar untuk memperlihatkan sukunya. Namun dalam pemilu, untuk menarik masa dari suatu ras, orang akan sebisa mungkin menunjukkan betapa dekatnya ia dengan ras tersebut.
Ian Kasela adalah seseorang yang (mungkin) bangga atas latar belakangnya sebagai anak daerah dari Kalimantan Selatan sampai ia rela menambahkan nama panggungnya dengan singkatan Kalimantan Selatan: Kasela.
Apa yang membuat orang begitu bangga akan tanah kelahirannya? Apakah hanya sekedar rasa keterikatan dengan masa lalu? Atau ada sesuatu yang harus ditonjolkan? Juga sebaliknya, apa yang membuat orang akan menyembunyikan rapat-rapat masa lalunya? Keburukan persepsi atas daerahnya kah?
Kebetulan istriku terlahir di Indramayu. Bagi banyak orang, persepsi Indramayu buruk dengan gambaran perempuan yang kawin cerai, banyak anak haram, dan semacamnya. Tentu saja stigma ini kadang menghinggap di istriku, walau dalam tataran bercanda. Lucu juga mendengar ceritanya tentang kesan-kesan temannya tentang situasinya yang terlahir di Indramayu.
Istriku juga sering bepergian ke pelosok Nusantara. Dari situ ia banyak melihat dan kemudian bercerita tentang stigma yang melekat pada orang di suatu daerah terhadap di daerah lainnya. Ia bisa mengetahui apa yang dipikirkan orang Melayu Kalimantan terhadap suku Madura. Bagaimana orang Papua berpikir tentang orang Jawa. Generalisir menjadi stigma. Apa yang dilakukan satu orang menjadi melekat pada seluruh suku.
Stigma menghambat manusia untuk dekat satu sama lain. Perasaan takut dan terancam yang ditimbulkan stigma membuat manusia jengah untuk keluar dari kotak yang dibuatnya. Padahal terbukti, orang Tionghoa ada yang jadi pegawai negri, orang Madura juga suka beramal, orang Jawa bisa bertanggung jawab, orang Papua banyak yang cerdas, dan orang Kalimantan Selatan ada yang jadi penyanyi. Seperti Mas Ian Kasela.
Beberapa orang bangga akan tanah kelahirannya. Beberapa yang lain ingin menutup rapat-rapat asal-usulnya. Dalam perang antar ras atau suku, sebisa mungkin orang menghindar untuk memperlihatkan sukunya. Namun dalam pemilu, untuk menarik masa dari suatu ras, orang akan sebisa mungkin menunjukkan betapa dekatnya ia dengan ras tersebut.
Ian Kasela adalah seseorang yang (mungkin) bangga atas latar belakangnya sebagai anak daerah dari Kalimantan Selatan sampai ia rela menambahkan nama panggungnya dengan singkatan Kalimantan Selatan: Kasela.
Apa yang membuat orang begitu bangga akan tanah kelahirannya? Apakah hanya sekedar rasa keterikatan dengan masa lalu? Atau ada sesuatu yang harus ditonjolkan? Juga sebaliknya, apa yang membuat orang akan menyembunyikan rapat-rapat masa lalunya? Keburukan persepsi atas daerahnya kah?
Kebetulan istriku terlahir di Indramayu. Bagi banyak orang, persepsi Indramayu buruk dengan gambaran perempuan yang kawin cerai, banyak anak haram, dan semacamnya. Tentu saja stigma ini kadang menghinggap di istriku, walau dalam tataran bercanda. Lucu juga mendengar ceritanya tentang kesan-kesan temannya tentang situasinya yang terlahir di Indramayu.
Istriku juga sering bepergian ke pelosok Nusantara. Dari situ ia banyak melihat dan kemudian bercerita tentang stigma yang melekat pada orang di suatu daerah terhadap di daerah lainnya. Ia bisa mengetahui apa yang dipikirkan orang Melayu Kalimantan terhadap suku Madura. Bagaimana orang Papua berpikir tentang orang Jawa. Generalisir menjadi stigma. Apa yang dilakukan satu orang menjadi melekat pada seluruh suku.
Stigma menghambat manusia untuk dekat satu sama lain. Perasaan takut dan terancam yang ditimbulkan stigma membuat manusia jengah untuk keluar dari kotak yang dibuatnya. Padahal terbukti, orang Tionghoa ada yang jadi pegawai negri, orang Madura juga suka beramal, orang Jawa bisa bertanggung jawab, orang Papua banyak yang cerdas, dan orang Kalimantan Selatan ada yang jadi penyanyi. Seperti Mas Ian Kasela.
Comments
kalau aku punya anak nanti dapet stereotype apa ya? ibu jawa lahir gede di bandung, bapak palembang-sunda, anaknya (hopefully) lahir di bali...hihihi...
btw happy birthday buat susi!! (eh bener kan namanya? hihihi)...aku baru tau ultahnya sama...emang sih yang ultah tanggal segini juga biasanya bagus buat dijadiin istri....wakakakkkkk
nuhun...
gimana les bahasa jepangnya? mpri ga ikutan?