Jepara

Dalam sebuah acara Empat Mata yang sedang terkenal itu sang pembawa acara, Tukul Arwana, berbincang dengan sang bintang tamu, Nadia Saphira yang cantik dan menggemaskan, tentang hari Kartini. Sontak Tukul bertanya kepada Nadia, letak Jepara, kota kelahiran Kartini. Nadia, bintang layar kaca dan layar lebar yang berkuliah di Universitas Pelita harapan itu sedikit gelagapan menjawab pertanyaan yang lumayan mendasar tapi ternyata sulit dijawab. Jawab sekenanya, "Jawa Timur". Tukul Arwana pun tertawa tergelak-gelak. Lalu keluarlah kata-kata ajaibnya seperti "Cantik-cantik kok bodo! Ndeso!"

Ya, buat Tukul yang lahir dan dibesarkan di Semarang, tidak tahu letak Jepara adalah kebodohan. Jepara, yang letaknya hanya sepelemparan batu dari Semarang, tentu adalah tempat yang dikenal dengan baik bagi Tukul muda. Tidak peduli Nadia yang seksi, atau siapapun, yang telah menjelajah tempat-tempat tereksotis di muka bumi, bila tidak tahu dimana Jepara, berarti tidak tahu apa-apa. Pikiran sederhana tapi membumi buat Tukul.

Jepara, di luar yang kita tahu sebagai tempat kelahiran Kartini dan penghasil ukiran mebel-mebel jati yang berkualitas, adalah juga kota nelayan. Letaknya yang berada di tepi sebuah tanjung terluar di utara Pulau Jawa menjadikan nelayan adalah profesi yang dijalani sebagian besar penduduknya. Pada abad ke 16, Jepara adalah salah satu pelabuhan terpenting dalam jalur rempah-rempah selain Tuban, mengalahkan Sunda Kelapa dan Banten. Hanya Malaka yang mampu menjadi penandingnya. Untuk mengalahkannya, Portugis menguasai Malaka dan menutup jalur ke selatan sehingga perlahan-lahan Jepara tidak sebesar sebelumnya.

Bila Anda menyukai berlibur ke tempat-tempat yang tidak biasa, pergilah ke Pulau Karimunjawa di utara Jepara. Ada ferry yang menghubungkan Jepara dengan pulau yang indah tersebut. Di sana Anda bisa menyelam dan menyaksikan keindahan alam bawah laut di sedikit dari bagian Laut Jawa yang masih asri.

Lalu Tukul, yang bangga dengan pengetahuannya atas letak kota ini pun berkata, "Kembali ke Laptop!"

Comments

ikeow said…
huahaha...kasiyaaan deh mbak nadia...(sempet googling image dulu nih cari 'nadia saphira', namanya kurang familiar soalnya hohoho)

kalo menurut aku sih, dibandingin kota-kota lain di jateng *mas tukul,aku tau lo jepara dimana ;P*, jepara kurang berkesan. entah apa karna waktu aku kesana pas lagi hari libur jadi kotanya terkesan sepiii banget kaya kota mati dan agak berantakan..

tapi aku ga sempet sih jalan-jalan ke karimunjawa, kapan-kapan deh...
huhuhu jadi pengen jalan-jalaaan....
prabhamwulung said…
>>atika aka ikeow
aku juga cuma lewat aja sih di jepara...
tapi kayanya asik ya ke karimunjawa..
yuk.. bersama suamimu..
prabhamwulung said…
>>ikeow
ini ada link buat ke karimunjawa...
http://www.indobackpacker.com/taman-nasional/taman-nasional-laut-kepulauan-karimun-jawa-5
jepara menurut gw bagus kok..atau justru krn gw punya 'a thing' buat berada di kota-kota kecil yg tenang dan sepi gtu ya...sempet nginep di sana buat transit sehari semalem trus makan di satu restoran seafood di sana..wuiihh...enaaakk...

yg paling berkesan buat gw laennya adalah hunting furniture jati ama nyokap (beneran lebih murah ,meski udh +ongkos kirim), dan satu lagi...jepara sekarang juga terkenal dengan...pasar durennyaaaa!!!
prabhamwulung said…
>>auzie
hai jie.. terima kasih berkunjung ke blogku...
kalo udah pulang dari belanda, kita jalan2 ke tempat yang tidak biasa yuk!!
MHM said…
Hi,
We have lots collections of small tables. Is it made of solid mahogany wood or teak you can find it in Indonesian solid mahogany tables and Small Tables
Thank you.
Sincerely yours,
Paul Gang.

Popular posts from this blog

Kicau

Galuh

Rumah