Posts

Showing posts from February, 2007

...............

Image
Beberapa orang menghabiskan waktu pergi ke tanah suci Berharap bertemu Tuhan atau suara kenabian Tapi lalu pulang ke rumah dengan membawa amarah yang sama Sebagian yang lain memilih untuk berperang Dengan segala ingin menjadi pahlawan bagi ibu pertiwi Namun justru mendapat kepahitan juga sumpah serapah Tapi aku hanya ingin tidur di atas dadamu, manisku Mendengar detak jantung yang berketuk teratur Atau sekedar berlama-lama menghitung jumlah rambut halus di atas bibir mungilmu yang berbicara cepat Kemudian mendapati beberapa bulu mata lentikmu jatuh di pipi yang bersemu merah Beberapa orang mencari keindahan ke tempat-tempat terjauh di belahan bumi yang lain Menikmati matahari terbenam di pucuk-pucuk Piramida Giza Menyusuri Sungai Rhein yang syahdu Atau memandang kota tua Konstantinopel membelah Eropa dan Asia dari ketinggian menara Hagia Sophia Tapi aku hanya ingin berbicara membunuh waktu denganmu tentang hutan-hutan di pegunungan Leuser yang menipis Atau mungkin juga mengenai salju d

Payangan

Image
Sebuah kelurahan yang berjarak sekitar 15 kilometer utara Ubud. Sebagian besar penduduknya bekerja sebagai petani. Pendatang juga mendiami kelurahan ini. Beberapa berprofesi sebagai pedagang yang kebanyakan datang dari Jawa. Sebagian lain bekerja di hotel atau spa yang bertebaran di kawasan Ubud dan sekitarnya. Terletak di tepi sungai Ayung yang menawan membuat kawasan ini tidak saja subur, tapi juga indah. Padi berteras-teras, lembah, dan tentu saja gadis-gadis manis yang membawa sesembahan untuk para dewa membuat kawasan ini menarik banyak operator hotel dan spa menancapkan kukunya di daerah ini. Tapi di luar kosmopolitannya Payangan karena banyaknya orang asing yang memilih kawasan ini sebagai tempat tinggal mereka, Payangan tetaplah sebuah desa kecil dengan segala kesederhanaannya. Gampang saja melihat sederhananya sebuah daerah. Pergilah ke pasarnya. Kebetulan hampir setiap malam aku mengunjungi Pasar Payangan. Ya, di sanalah satu-satunya harapanku kalau lapar menyerang. Kala

Wiranggaleng

Image
Seorang nabi tidak pernah dihormati di tempatnya sendiri. Itu yang dikatakan oleh Yesus, alias Isa. Ia mengatakan hal tersebut ketika diusir oleh orang-orang Israel ketika sedang berkotbah di lingkungan tempat ia dibesarkan. Tak perduli betapa banyaknya pengikutnya, atau betapa bagus kotbah yang ia sampaikan, tetap saja ia tahu pedoman klasik: seorang nabi akan selalu jadi orang biasa di tempat ia dibesarkan. Semua ratu adil, nabi, juru selamat, yang kini punya banyak pengikut akhirnya memang berhasil. Berhasil menyebarkan ajaran yang menuntun umat manusia ke arah kehidupan lebih baik. Tapi keberhasilan itu tidak pernah terjadi di ruang dan waktu ketika mereka hidup. Memang semua cerita nabi, ratu adil, juru selamat atau bahkan pahlawan biasa membutuhkan waktu untuk menjadi sebuah legenda bahkan kitab. Tapi ada cerita tentang seorang yang diharapkan menjadi pahlawan pada zamannya, tapi setelah ia berusaha sekuat tenaga, ia sadar bahwa ia bukan siapa-siapa, hanya seorang petani biasa ya